3 Alasan Film Peninsula Mengecewakan Penonton yang Menunggunya 

Bagi penggemar film Train to Busan mungkin tahu alasan film Peninsula mengecewakan. Film Train to Busan yang bergenre horor dan semi aksi ini mampu menarik penonton pada tahun 2016 silam. Film yang disutradarai Yeon Sang Ho ini menyuguhkan cerita cukup menegangkan, tentang masyarakat Seoul yang harus berjuang melawan Zombie.

Tokoh utama dalam Train to Busan yaitu Seok Woo yang diperankan Gong Yoo dan Soo-an diperankan Kim Su An. Seok Woo dan Soo-an merupakan ayah dan anak yang sedang dalam perjalanan untuk menemui Ibu Soo-an (mantan istri Seok Woo) di mana dalam kereta yang mereka tumpangi  ada serangan Zombie.

Alasan Film Peninsula Mengecewakan

Dari film Train to Busan Present Peninsula penonton berharap di film sekuelnya ini bisa kembali menyaksikan adegan yang seru dan melanjutkan kisah di film sebelumnya. Film yang disutradarai Yeon Sang-ho ini rilis di Indonesia saat situasi pandemi Covid-19 yang belum kunjung membaik, 21 Oktober 2020.

Film ini mampu menembus satu juta penonton hanya dalam empat hari. Selain itu juga masuk Festival Film Cannes 2020 dalam daftar “2020 Official Selection”. Namun ternyata usai menonton, sebagian penonton merasa kecewa dengan Train to Busan 2 ini. Berikut beberapa alasannya.

• Tokoh Utama Berbeda dengan Train To Busan

Train to Busan Present Peninsula memang tak sepenuhnya merupakan sekuel dari Train to Busan. Masing-masing memiliki cerita yang berdiri sendiri. Sehingga tokoh utama dalam kedua film ini juga berbeda. Kalau di Train to Busan kita menemukan Seok Woo (Gong Yoo), maka di Peninsula ada Jung Seok (Gang Dong Won).

• Cerita Berbeda dengan Train To Busan Film Peninsula Mengecewakan

Begitu pula cerita yang diangkat pada Train to Busan 2 ini berbeda dengan cerita pertama. Di sini diceritakan perjalanan Jong Seok sebagai Kapten Angkatan Laut Korea Selatan yang kabur dari negaranya karena mengungsi untuk menghindari wabah zombie. Ia bersama beberapa anggota keluarganya menuju Hongkong menggunakan kapal laut.

Sesampainya di Hongkong, Jung Seok justru ditugaskan oleh Gangster Hongkong untuk kembali ke Korea Selatan. Ia dan tiga orang lainnya diberi tugas untuk menyelamatkan truk yang terperangkap di Incheon karena wabah zombie. Dalam truk tersebut berisikan uang 20 juta Dollar.

Pertarungan pun terjadi saat Jung Seok dan rekan-rekannya menjalankan misi di Incheon. Namun, lawan mereka tak hanya zombie, juga para mantan tentara unit 631. Kakak ipar Jung Seok disandera dan dijadikan umpan oleh unit 631 guna melawan zombie. Tak heran jika film Peninsula mengecewakan bagi penggemar Zombie.

• Zombie Kurang Greget

Pertarungan melawan Zombie di sini tak begitu seru dan menegangkan layaknya di film Train To Busan. Kehadiran Zombie seperti hanya sebagai pelengkap dan dijadikan mainan untuk melawan sesama manusia. Sebab lebih banyak pertarungan antar sesama manusia, seperti saling mengejar menggunakan mobil dan aksi lainnya.

Namun, tak dapat dimungkiri bahwa film Train to Busan Present Peninsula ini sangat artistik. Yang Sang Ho sebagai sutradara sengaja melibatkan ratusan seniman efek visual guna kesempurnaan film ini. Sehingga tak heran jika proses produksinya memakan waktu hampir satu tahun.

Demikian beberapa alasan mengapa penggemar film Train to Busan kecewa dengan Peninsula. Mungkin mereka berharap bisa menyaksikan kisah lanjutan tokoh di film pertama, atau merasakan ketegangan yang lebih akibat aksi melawan para zombie. Meskipun film Peninsula mengecewakan, tapi tetap saja film ini keren dalam efek GCI-nya.