Bagi para Blinks pasti kepo tentang fakta member Blackpink. Lewat film dokumenter Blackpink: Light Up the Sky, Caroline Suh sebagai sutradara menyuguhkan perjuangan Blackpink dan setiap membernya sampai mereka mencapai panggung kesuksesan saat ini. Film yang berdurasi 79 menit menyuguhkan sinematografi yang sangat artistik.
Tak hanya bagi Blink, kamu yang awam atau buta soal Blackpink atau bahkan tak suka dengan KPop, bisa dengan mudah paham terkait alur cerita yang disajikan dalam film. Konsep yang disajikan dalam film dokumenter ini cukup sederhana, yaitu untuk memperkenalkan para member.
Baca juga : pesan dalam film Mother
Film Blackpink: Light Up the Sky ungkap Fakta Member Blackpink
Dokumenter ini ingin menunjukkan kepada para penonton bahwa Blackpink telah melalui perjalanan panjang hingga sampai meraih ketenarannya saat ini. Debut pertama Blackpink dimulai dengan single Square One yang rilis 8 Agustus 2016. Lagu “Whistle” menjadi lagu pertama mereka yang jadi nomor satu di Korea Selatan.
Grup penyanyi perempuan di bawah YG Entertainment ini kian meroket. Mereka menjadi artis K-Pop perempuan pertama yang memiliki lagu pada posisi teratas di Billboard Hot 100. Video klip Ddu-Du Dlu-Du yang diunggah di Youtube juga mampu memecahkan rekor sebagai video musik Korea terbanyak ditonton dalam kurun waktu 24 jam.
-
Sisi Kelam Blackpink di Belakang Panggung
Sebelum mencapai masa ketenaran, pasti setiap artis atau orang-orang terkenal memiliki perjuangan dan jatuh-bangun masing-masing. Begitu juga dengan Blackpink. Para member sudah dilatih keras selama bertahun-tahun. Pada film dokumenter ini benar-benar mendokumentasikan apa yang tidak ditampilkan di atas panggung.
Diperlihatkan pula fakta member Blackpink setelah lolos audisi harus latihan dengan dibentak-bentak, dicaci-maki, minim istirahat, atau bisa dieliminasi sewaktu-waktu jika tidak memenuhi keinginan industri hiburan. Ada kalanya mereka insecure karena kesalahan kecil, seperti tarian sedikit kaku, atau nada tak tepat.
-
Perjuangan Setiap Member Blackpink
Dokumenter ini juga menggambarkan pribadi setiap member Blackpink lengkap dengan konflik dan perjuangan masing-masing. Seperti yang banyak diketahui para Blinks jika para member memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya, Rose yang lahir di Selandia Baru dan dibesarkan di Australia, Jennie yang dibesarkan oleh ibu tunggal di Selandia Baru itu.
Ada juga Lisa yang berasal dari Thailand, dan terakhir Jisoo yang asli Korea Selatan. Setiap dari mereka memiliki masalah sendiri. Seperti Rosé yang disuruh orang tuanya untuk pulang. Rosé sendiri sudah putus sekolah pada usia 15 tahun. Menurutya, demi sebuah impian harus ada yang dikorbankan.
Begitu juga dengan Lisa yang pada waktu itu masih berusia 14 tahun harus meninggalkan orang tua di Thailand dan tinggal di Korea Selatan sendirian. Pada saat itu Lisa juga belum bisa Bahasa Korea sedikit pun. Sayangnya, konflik antar member tidak begitu ditunjukkan dalam film ini. Sehingga terkesan kurang.
-
Sisi Manusiawi Member Blackpink
Selain perjuangan dan rintangan yang banyak dilalui, dokumenter ini juga menampilkan sisi manusiawi para member Blackpink. Di sini ditunjukkan bahwa mereka juga manusia biasa yang juga pernah merasa lelah dan muak dengan kegiatan super padat mereka. Namun, mereka tetap berusaha tampil dengan maksimal di depan layar.
Film dokumenter ini benar-benar menyorot apa yang tak diperlihatkan di atas panggung. Segala sisi tak terlihat dari member Blackpink diungkapkan di sini. Meskipun tak berdurasi lama, film ini cukup membuat penonton paham dengan fakta member Blackpink dan kerasnya perjuangan mereka yang sesungguhnya.